Selamat datang di Blog Sederhanku

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN KONPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN HALMAHERA SELATAN : Oleh M. Firdaus Kamarullah

Minggu, 05 Januari 20140 komentar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang
            Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,  menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar  sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyelaraskan perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah. Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi memerlukan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan organisasi.

Setiap organisasi tidak mungkin bisa sukses tanpa keberadaan orang-orang (sumber daya manusia) dibalik organisasi tersebut. Tanpa adanya sumber daya manusia, sumber daya yang lain tentunya tidak akan bisa dimanfaatkan. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi organisasi seperti mesin-mesin modern, modal yang kuat, teknologi dan sistem yang canggih, tetapi tanpa adanya manusia yang menangani dan mengelolanya tidak akan berarti bagi perkembangan organisasi. Sumber daya manusia merancang dan membuat organisasi sehingga dapat bertahan dan berhasil mencapai tujuan. Bila sumber daya manusia diabaikan maka organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan dan sasaran. Sumber daya manusia inilah yang membuat sumber daya lainnya dapat berjalan.
Seorang pegawai dituntut untuk mengerjakan tugasnya dengan baik. Keberhasilan mereka dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat  ditentukan oleh penilaian terhadap kinerjanya. Penilaian tidak hanya dilakukan   untuk membantu mengawasi sumber daya organisasi namun juga untuk mengukur tingkat efisiensi penggunaan sumber daya yang ada dan mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki. Penilaian terhadap kinerja merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja pegawai. Bagian-bagian  yang menunjukkan kemampuan pegawai yang kurang maksimal dapat diidentifikasi, diketahui sehingga dapat ditentukan strategi dalam meningkatkan kinerjanya.
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya organisasi untuk mencapai tujuannya.
Untuk menciptakan kinerja yang tinggi, dibutuhkan adanya peningkatan kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi sumber daya  manusia yang dimiliki oleh pegawai guna menciptakan tujuan organisasi,   sehingga akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan organisasi. Selain itu, organisasi perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, dalam hal ini diperlukan adanya peran organisasi dalam meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien, guna mendorong terciptanya sikap dan tindakan yang profesional dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan bidang dan tanggung jawab masing- masing.
            Bagi sebuah organisasi, peran seorang pemimpin sangatlah penting. Hal ini dikarenakan pemimpin adalah otak organisasi, pemimpin organisaasi selalu membuat keputusan, membuat rencana dasar dan menentukan tujuan organisasi. Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan peran seorang pemimpin dan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam hal ini adalah pemimpin untuk mempengaruhi bahawannya bekerja sesuai dengan tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi. Thoha, (2007:263), mengatakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang dilihatnya.
            Salah satu faktor yang juga dapat mempengaruhi kinerja seorang pegawai adalah lingkungan kerja. Seoarang pegawai akan bekerja secara baik dan optimal apabila didukung oleh kondisi lingkungan kerja yang berkualitas. Hal ini dikarenakan selama melakukan pekerjaan, setiap pegawai akan berinteraksi dengan berbagai kondisi yang terdapat dalam lingkungan kerja. Menurut Sedarmayanti (2003:12) kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien.
            Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mukaromah (2009), menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nadjia (2011) pada Kantor Dinas Kesehatan Kota Ternate. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lingkungan kerja fisik dan non fisik mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja pegawai.
            Selanjutnya usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai, diantaranya adalah dengan memperhatikan kompensasi. Kompensasi yang diberikan secara adil dan benar, akan berpengaruh pada para pegawai lebih termotivasi untuk mncapai tujuan dari organisasi. Menurut Hasibuan (2005:118) kompensasi merupakan pendapatan yang berbentuk uang atau barang  langsung dan tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada instansi.
            Kompensasi merupakan hal yang kompleks dan sulit, karena didalamnya melibatkan dasar kelayakan, logika, rasional dan dapat dipertanggung jawabkan serta menyangkut faktor emosional dari aspek tenaga kerja. Kompenasi diberikan dengan tujuan memberikan rangsanga dan motivasi kepada tenaga kerja untuk meningkatkan prestasi kerja, serta efesiensi dan efektivitas produksi.
            Penelitian yang dilakukan oleh Dharmawan (2011), menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh signifikan dan positif secara langsung terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dkk (2013) ditemukan terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi, lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pegawai.
            Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Halmahera Seletan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan energi yang mana pada pelaksanaan kegiatan organisasinya diharapkan mampu meningkatkan kinerja pegawainya guna mewujudkan sasaran, tujuan, visi, misi dan program kerja yang telah ditetapkan organisasi. Hal ini tidak terlepas dari peranan seorang pemimpin yang menjadi barometer seluruh komponen organisasi karena peranan dari seorang pemimpin menjadi salah satu tolak ukur kinerja organisasi.
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Halmahera Selatan dalam  kegiatan organisasinya sendiri memiliki sejumlah masalah dalam pelaksanaan kegiatan organisasinya yang mana di dalamnya melibatkan pegawai, pemimpin, dan lingkungan kerja berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan melalui observasi langsung terdapat sejumlah masalah yang terlihat pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Halmahera Selatan diataranya yaitu pegawai yang datang berkantor hanya duduk santai tanpa harus mengerjakan tugas-tugas yang telah dibebankan kepada mereka, terlambat datang berkantor dan sering pulang lebih awal, lambatnya pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada pegawai, dan masyarakat terdapat pekerjaan administrasi seperti surat menyurat dan sebagainya tidak tepat waktu, dimana lama waktu yang diberikan kepada mereka untuk mengerjakan tugas tersebut selama satu hari tetapi tugas terselesaikan adalah selama dua sampai tiga hari. Ini terjadi dikarenakan kurangnya kontrol dari pimpinan sehingga para pegawai juga lalai dalam mengerjakan tugas. Hal ini berdampak pada target PAD sektor pertambangan tahun 2012 yang hanya terealisasi sebesar 28.347.651.100,00 dengan target sebesar 48.749.006.605,00. Selain itu juga terlihat beberapa program kegiatan yang dapat dikatakan tidak berhasil seperti, kegiatan pendidikan dan pelatihan, kegiatan pemetaan sumber daya mineral, dan kegiatan pengembangan energi baru terbarukan Geotermal (Laporan Kegiatan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Halmahera Selatan tahun 2012). Fenomena yang dikemukakan tidak sesuai dengan hasil wawancara langsung dengan kepala dinas terkait, dimana pada hasil wawancara itu peneliti menangkap sejumlah pernyataan dari kepala dinas, bahwa apabila ada pegawai yang mangkir dari pekerjaan akan dikenakan sanksi berupa teguran dan sebagainya. Selain itu terlihat juga kondisi lingkungan kerja yang tidak memadai, ini terlihat dari kondisi ruangan yang sebagian tidak memiliki pendingin ruangan, kondisi ruang kerja yang tidak tertata rapi, dan pada saat terjadi hujan halaman kantor akan tergenang oleh air dan kondisi fisik bangunan kantor yang tidak terawat. Fenomena lain yang terlihat pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Halmahera Selatan yaitu kompensasi, dimana pembagian kompensasi tidak terealisasi dengan baik, ini terlihat dari program kegiatan pendidikan dan pelatihan yang tidak terlaksana dengan baik.
Dari uraian masalah yang dikemukakan di atas dapat dikatakan bahwa masalah yang melibatkan pegawai dan pimpinan Dinas Pertambangan dan Energi di atas, terjadi karena faktor gaya kepemimpinan yang diterapkan tidak sesuai dengan yang diharapkan pegawai, untuk itu dalam menjalankan kepemipinannya pemimpin harus mampu melihat situasi dan kondisi dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai, hal ini dikarenakan dari setiap gaya kepemimpinan yang diterapkan akan sangat mempengaruhi kinerja pegawai, untuk itu pemimpin harus mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan kinerja pegawai.
Berdasarkan uraian fenomena dan masalah yang telah dipaparkan melalui berbagai macam  literatur, penelitian terdahulu, teori-teori dari para ahli, dan pengamatan langsung peneliti pada objeknya dalam latar belakang di atas, maka peniliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Halmahera Selatan”.




1.2.        Rumusan Masalah
                        Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dirumuskan suatu pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1.    Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Halmahera Selatan ?
2.    Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Halmahera Selatan ?
3.    Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Halmahera Selatan ?
4.    Apakah gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan kompensasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Halmahera Selatan ?
http://www.4shared.com/rar/CYmjxiVfba/SKRIPSI_M_Firdaus_Kamarullah.html









Share this article :
Comments
0 Comments

Posting Komentar

 
Support : Gemapadi | Hairil Sadik | Johny Template | Mas Templatea | Noto Mardana
Copyright © 2014. Private Blog Kho Khocez (Irawan Palipun) - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Kho Khocez
Proudly powered by Blogger